ASSURE
model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan
yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi,
menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Model
assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik
dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif dan bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran
dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang
dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta
didik.
- A. TAHAPAN TAHAPAN MODEL ASSURE
Tahapan
tersebut menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah
sebagai berikut:
1. ANALYZE
LEARNER (Analisis Pembelajar)
Tujuan
utama dalam menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa
yang urgen sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam
pembelajaran secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci
dari diri pembelajar yang meliputi :
a)
General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik
umum siswa dapat ditemukan melalui variable yang konstan, seperti, jenis
kelamin, umur, tingkat perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta
etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam
merumuskan strategi dan media yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b)
Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal
pembelajar)
Penelitian
yang terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa merupakan sebuah subyek
patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari
lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi siswa (Smaldino dari
Dick,carey& carey,2001). Hal ini akan memudahkan dalam
merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi pelajaran dapat diserap
dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
c)
Learning Style (Gaya Belajar)
Gaya
belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta
didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan
merespon dengan emosi ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam
gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual
(melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya
belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh
peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya
belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami
oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.