Rabu, 01 Oktober 2014

Pengertian Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran



Teknologi pendidikan  maupun teknologi pembelajaran secara historis istilah ini mempunyai duan pendapat. Pertama karena kata pembeljaran lebih sesuai dengan fungsi teknologi.  Kedua Karena kata pendidikan lebih sesuai dengan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang berangapan bahwa  istilah pembelajaran  tidak hanya  mencakup pengertian pendidikan mulai TK hingga SLTA melainkan untuk mencakup istilah pelatihan. Menurut knirk dan gusfson (1986) kata pembelajaran khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar mangajar, sedangkan pendidikan terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan,
Sebaliknya yang setuju dengan istilah teknologi pendidikan karena pembelajaran diangap oleh sebagian orang bahagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih luas (AECT, 1977, saettler). Kata pendidikan  merujuk pada aneka ragam lingkungan belajar termasuk belajar di rumah, di sekolah,  di tempat kerja, sedangkan kata pembelajaran hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja.

AECT 1977 membedakan teknologi pendidikan dengan teknolgi pembelajaran dan teknologi dalam pendidikan tergantung dari lingkungan masing-masing istilah. Pada 1977 istilah teknologi pendidikan digunakna untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyagkut segala aspek pemecahan masalah belajar manusia melalui proses yang rumit dan saling berkaitan. Dengan  demikian teknologi pendidikan mencakup pengertian belajar melalui media massa serta system pelayanan pembelajaran (support system for instruction) termasuk system pengelolan (management) teknologi dalam pendidikan digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada system pelayanan pendidikan  seperti pelaporan nilai, penjadwalan, dan keuanga. Teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian  teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksi atau pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (purpose) dan terkendali (controlled) saja.
Sejak tahun 1977 perbedan antara istilah telah menghilang, kini istilah tersebut dipakai untuk menerapakan proses dan sarana teknologi dalam memecahkan masalah belajar dan pembelajaran. Sekarang semakin memusatkan kegiatanya dan konsepnya kearah pembelajaran, dengan kata lain penekanan ada aspek-aspek yang menyangkut permasalahan pendidikan menjadi berkurang dan pada pembeljaran yang disengaja maupun yang tidak disengaja menjadi semakin bertambah. Jadi teknologi pembelajaran dan teknologi pendidikan merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Saat ini teknologi pembelajaran dan teknolgi pendidikan digunakan secara bergantian oleh kebanyakan insan profesi dibidangnya.
Tiga definisi teknolgi pendidikan dari para ahli:
1)      Definisi AECT 1963
Komunikasi audio visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendisain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi ; a) mempelajari kelemahan dan kelebihan, yang unik maupun relatif, dari pesan baik yang diungkapkan dalam bentuk gambar, maupun yang bukan, dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses belajar, dan b) penstrukturan dan sistematisasi pesan oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya ialah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pebelajar (orang yang belajar) secara maksimal.
Tujuan definisi 1963 ialah menemukan definisi kerja bidang teknologi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai kerangka pengembangan masa depan dan dapat mendorong peningkatan pembelajaran. Definisi ini memicu perubahan nama dari Departement of Audiovisual Instruction (Departemen Pembelajaran Audiovisual) menjadi Assocition for Educational Communication and Technology (AECT = Asosiasi Komunikasi dan Teknologi Pendidikan). Factor penting lain dari definisi 1963 adalah pencantuman daftar fungsi dan peranan mereka yang terlibat dalam bidang. Pendekatan ini membantu perubahan dari orientasi pada produk, yang memusatkan perhatian pada benda yang menekankan pada adanya hubungan yang dinamis dan berkesinambungan antar peristiwa.
2)      Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran 1970
Teknologi pembelajaran berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televise, film, OHP, computer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya.
Dalam definisi kedua ini ada beberapa aspek baru yang dimunculkan. Pertama, adanya konsep bahwa teknologi pembelajaran harus mencangkup tujuan khusus. Kedua, terkandung alas an bahwa metode dan teknik yang digunakan untuk suatu tujuan khusus harus didasarkan pada hasil penelitian. Ketiga, ada ungkapan “pembelajaran yang efektif”. Efektivitas memang merupakan cirri utama teknologi, namun istilah ini belum termasuk dalam definisi utama bidang.
3)      Definisi Silber Tahun 1970
Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (Riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen system pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik. Dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
Definisi ini mengandung tiga perbedaan dengan definisi tahun 1963. (a) Pada definisi sebelumnya penggunaan kata “pengembangan” berarti pengembangan potensi manusia. Dalam definisi Silber istilah pengembangan digunakan secara inklusif meliputi perancangan, produksi, penggunaan,  dan penilaian teknologi untuk pembelajaran. (b) Baik definisi tahun 1970 maupun definisi 1963 berasumsi bahwa teknologi pembelajaran merupakan system manusia-mesin, dan bahwa pengalaman berkaitan erat dengan adanya bahan. Perbedaannya pada definisi Silber tahun1963 bahwa dalam cakupan teknologi pendidikan ada komponen tambahan yaitu teknik dan latar. Penambahan komponen ini memungkinkan terbukanya kesempatan untuk pengkajian dalam lingkup teknologi pendidikan. Namun, focus pada peran dan komponen menimbulkan kesan bahwa teknologi pendidikan lebih berorientasi pada praktik daripada teori. (c) Gagasan tentang “masalah” diperkenalkan pertama kalinya oleh Silber, dan merupakan inti dari definisi. Gagasan tentang teknologi pendidikan sebagai upaya pemecahan masalah, kemudian masuk dalam definisi-definisi berikutnya.
4)       Definisi MacKenzie dan Eraut 1971
Teknologi pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai. Definisi terdahulu selalu meliputi  istilah “mesin” “instrument” atau “media”. Definisi ini merupakan definisi pertama yang tidak menyebutkan perangkat keras maupun perngakat lunak. Definisi ini berorientasi pada proses dalam bidang; meskipun perangkat keras dapat tersirat sebagai bagian dari cara. Penggunaan kata “studi” dalam definisi MacKenzie dan Eraut ini tidak secara eksplesit mengacu pada isu yang ada, namun menyiratkan adanya penekanan bahwa teknologi pembelajaran merupakan suatu usaha intelektual dibandingkan dengan dua definisi tahun 1970 sebelumnya. Istilah “studi sistematik mengenai cara” mengandung pengertian bahwa teknologi pendidikan dianggap sebagai suatu bidang kajian atau disiplin akademik.
5)      Definisi AECT 1972
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengoraganisasian, dan pemafaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Suatu karakteristik dari definisi 1972 adalah keputusan untuk menetapkan komunikasi audiovisual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu profesi. Dalam proses pengembangan definisi ini terjadi perdebatan falsafah yang penting antara Robert Heinich dengan Kenneth Silber. Heinich bersikukuh bahwa bidang itu harus didefinisikan dengan konsep “system”, sedang Silber menekankan pada fungsi pembelajaran individual sebagai karakteristik utama.

6)      Definisi AECT 1977
Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar dan manusia.
Definisi tahun 1977 ini berusaha mengidentifikasikan teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi sebelumnya, kecuali definisi 1963, tidak menekankan teknologi pendidikan sebagai suatu teori.
7)      Definisi Bidang Tahun 1994
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik alam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Meskipun tidak secara langsung disebutkan, namun cirri-ciri atau karakteristik penting dari bidang secara tidak langsung telah terkandung dalam definisi 1994. Pertama, ada angapan bahwa penelitian dan praktik dalam bidang dilaksanakan sesuai dengan kode etik profesi. Kedua, ada anggapan bahwa keputusan professional diambil oleh insane teknologi pembelajaran dengan berpegang pada pengertian bahwa hal itu akan dapat menjanjikan kemungkinan yang lebih berhasil-guna. Ketiga, adanya anggapan bahwa penerapan dalam boidang ini ditandai dengan pengupayaan tercapainya sasaran secara berdaya-guna (efficient) tanpa biaya yang mahal (economical).
8)      Pada tahun 2004,
 AECT menerbitkan definisi baru tentang teknologi pendidikan. yaitu “the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources. Mengacu pada konsepsi itu ada 2 kajian utama TP, yaitu menciptakan, menggunakan, mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat guna dengan tujuan (1) untuk memfasilitasi belajar dan (2) meningkatkan kinerja

sumber:

(sumber:http://www.teknologipendidikan.net/2011/04/28/kompetensi-teknolog-pendidikan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar